Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan Teknologi Smart Home
Tim yang selalu riset mendalam sebelum beli HP baru, ayo angkat tangan. Dari bolak-balik nonton review dari content creator favorit, komparasi spesifikasi dan benchmark, sampai bersemedi di Alas Purwo, tidak ada jarak yang terlalu jauh atau gunung yang terlalu tinggi demi memastikan pilihan kamu jatuh pada smartphone yang tepat.
Memang produk teknologi seringkali membutuhkan pendekatan seperti ini, terlebih lagi jika kamu terhitung awam. Begitu juga dengan teknologi smart home, karena meskipun harganya lebih terjangkau, tetap ada beberapa hal yang wajib kamu pertimbangkan sebelum menggunakan teknologi smart home, lho!
Perkembangan teknologi smart home
Teknologi smart home adalah salah satu cabang teknologi yang mengalami kemajuan pesat di beberapa tahun terakhir. Dari semakin banyaknya contoh teknologi smart home yang sekarang bisa kamu pulih sampai tingkat kustomisasi yang semakin mendalam, teknologi smart home sudah semakin dewasa.
Proses pendewasaan ini sukses membuat teknologi smart home semakin mudah dijangkau, sehingga kamu tidak akan kekurangan pilihan. Sayangnya, suburnya pasar smart home ini juga membuat pengguna baru agak sulit menentukan titik awal untuk menjelajahi potensi teknologi smart home.
Pertimbangan sebelum menggunakan teknologi smart home
Nah, atas dasar itulah tulisan ini dibuat. Untuk kamu yang masih bingung menentukan contoh smart home mana yang tepat atau apakah tempat tinggal kamu sudah siap untuk menampung teknologi smartphone, daftar hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan teknologi smart home berikut dijamin bisa menuntunmu ke jalan yang benar!
1. Teknologi smart home membutuhkan jaringan wifi yang stabil
Image by macrovector on Freepik
Meskipun banyak contoh produk smart home sekarang yang sudah bisa menggunakan metode komunikasi alternatif seperti Bluetooth atau Zigbee, wifi tetap menjadi pilihan nomor satu. Jadi, pengguna baru wajib memiliki jaringan wifi yang stabil, terutama di lokasi atau kamar tempat kamu berencana untuk memasang produk smart home yang bersangkutan.
Hal ini penting terutama jika kamu berencana ingin memasang smart camera atau smart doorbell untuk menjaga keamanan rumah. Selain lokasi instalasi kedua perangkat ini yang biasanya agak jauh dari router, transmisi video juga membutuhkan bandwidth yang lebih besar ketimbang perangkat pintar lainnya.
Jika saat ini kamu masih menggunakan router bawaan dari provider yang kualitasnya pas-pasan, ada baiknya kamu mempertimbangkan router pribadi. Untuk yang propertinya cukup luas, mesh router yang bisa menyebarkan sinyal wifi lebih dari satu tempat bisa efektif menjangkau seluruh sudut rumah.
2. Jangan memborong teknologi smart home
Selayaknya buka puasa yang sebaiknya dimulai dari takjil, transformasi ke teknologi smart home juga sebaiknya dimulai dari hal kecil. Kelebihan utama smart home system adalah kemampuannya untuk bisa diadaptasi mengikuti rutinitas pribadi, tapi proses ini butuh waktu dan trial & error, belum lagi biaya yang cukup besar untuk transformasi total.
Selayaknya menggunakan teknologi baru, akan ada learning curve ketika menggunakan teknologi smart home. Lamanya periode pembelajaran ini juga akan bergantung pada jenis produk smart home yang ingin kamu gunakan.
Contohnya, penggunaan smart light yang bisa mengubah warna dan intensitas cahaya tergantung aktivitas dan jam mungkin lumayan sederhana. Tapi penggunaan smart motion sensor yang bisa dikombinasikan dengan smart device lainnya tergantung apakah ada orang di ruangan akan jauh lebih kompleks.
3. Teknologi smart home memiliki interoperabilitas yang berbeda
Meskipun tidak separah jurang yang memisahkan pengguna Android dan iOS, banyaknya ekosistem di teknologi smart home juga bisa menimbulkan perpecahan. Loyal kepada satu ekosistem memang solusi terbaik, tapi jika kamu kebetulan mengidamkan satu produk dari ekosistem yang berbeda, ada beberap
Berkat perkembangan teknologi smart home, untungnya sekarang interoperabilitas antar ekosistem sudah semakin meningkat. Contohnya, produk BIOTA Smart Home kompatibel dengan beberapa ekosistem lain seperti Google Home dan Samsung SmartThings, sehingga pengoperasian tidak terbatas pada aplikasi BIOTA saja.
Interoperabilitas ini masih terbatas, jadi ada beberapa fitur yang hanya tersedia di aplikasi BIOTA. Tapi, untuk kamu yang ingin memiliki kebebasan lebih saat menggunakan teknologi smart home, ada baiknya untuk mengecek kompatibilitas produk smart home yang ingin kamu gunakan sebelum checkout.
4. Tentukan tujuan utama menggunakan teknologi smart home
Image by Freepik
Saat memulai proyek home improvement, tentu kamu harus memiliki objektif yang ingin dicapai, dan smart home juga sama. Dengan kelebihan smart home yang beragam, sangat dianjurkan untuk menentukan apa yang kamu inginkan dari smart home system kamu sebelum buru-buru checkout.
Contohnya, jika kamu ingin benar-benar mendalami teknologi home automation, perangkat seperti smart motion sensor wajib masuk keranjang belanja. Ketika dikombinasikan dengan perangkat lain, smart motion sensor memiliki kapabilitas yang cukup kompleks, seperti menyalakan smart light saat ada yang masuk ke ruangan.
Lain cerita jika tujuan utama kamu adalah untuk lebih menghemat energi, dimana produk seperti smart plug akan lebih sesuai. Smart plug adalah produk sempurna untuk mengurangi dampak dari apa yang dijuluki perangkat vampir, yaitu perangkat seperti ketel listrik, mesin cuci, dan oven listrik, yang terus menghisap energi meskipun sedang tidak dinyalakan.
5. Teknologi smart home idealnya untuk jangka panjang
Namanya juga teknologi smart home, bukan smart kontrakan. Jadi jangan terkejut jika teknologi ini idealnya untuk yang sudah memiliki tempat tinggal tetap, apalagi untuk produk yang instalasinya terkadang membutuhkan perombakan kabel listrik seperti smart switch.
Perlu dicatat bahwa ini bukan berarti yang masih mengontrak tidak bisa menikmati teknologi smart home, hanya saja kamu harus lebih bijaksana dalam memilih produk. Fokus di produk yang instalasinya simpel seperti smart plug bisa jadi solusi, atau di produk yang memang menggunakan baterai.
Contohnya, dalam mencari bel untuk pintu, coba cari smart wireless doorbell yang menggunakan baterai sehingga proses instalasi dan pemindahan tidak rumit. Pastikan juga SSID atau nama jaringan wifi yang kamu gunakan tetap sama antara lokasi lama dan baru, sehingga kamu tidak perlu mengulang proses pairing perangkat pintar kamu nantinya.
Persiapan menggunakan teknologi smart home
Teknologi smart home sudah jauh berkembang ketimbang di awal tahun 2010-an, dan smart home sudah jauh lebih terjangkau dan mudah digunakan. Tapi, namanya teknologi tidak bisa sepenuhnya plug & play, pasti ada beberapa pertimbangan maupun pembatasan yang harus kamu pertimbangkan terlebih dahulu.
Nah, selama kamu sudah bisa menjawab pertanyaan atau pertimbangan di atas, itu artinya kamu sudah siap untuk mentransformasi tempat tinggal kamu menjadi smart home. Dengan produk yang dirancang ramah pengguna, BIOTA Smart Home pastinya cocok untuk jadi pendamping kamu!
Cover image adapted from Freepik