Apa Itu IoT? Yuk, Kenalan Dengan Dasar Teknologi Smart Home Ini!
Share
Untuk yang hobi mengulik perkembangan teknologi, pasti sudah sering mendengar istilah IoT dan smart home. Masih satu rumpun, kedua istilah ini sering dicampuradukkan meskipun hakikatnya agak berbeda.
Secara prinsipnya, IoT hanyalah mendefinisikan sebuah konsep, sementara smart home merupakan salah satu bentuk aplikasi dari konsep tersebut. Nah, untuk yang masih bingung, penjelasan apa itu IoT berikut bisa jadi kata pengantar!
Apa yang dimaksud dengan IoT?
Image courtesy of Macrovector on Freepik
Sebelum mendalami apa itu IoT, pastinya wajib dulu memahami apa kepanjangan dari IoT itu sendiri. Singkatan dari Internet of Things, IoT adalah konsep yang merujuk pada sebuah ekosistem jaringan yang menghubungkan semua perangkat ke cloud dan antar perangkat itu sendiri.
Jika sekarang mungkin hanya smartphone, PC, dan smart TV yang bisa terhubung ke internet, konsep IoT ikut merangkul lampu rumah sampai ke mobil juga. Dalam jaringan ini, perangkat bisa saling bertukar data dan beroperasi otomatis mengikuti parameter tertentu.
Misalnya, ketika doorbell camera mendeteksi bahwa mobil sudah kembali ke rumah dari kantor, smart lock akan otomatis membuka kunci pintu depan. Di saat yang sama, smart light bulb akan menyambut kedatangan mimin BIOTA dengan cahaya biru untuk membantu melepas stress.
Nah, konsep smart home ini merupakan salah satu contoh IoT yang paling populer. Ketimbang harus selalu ribet mengurus semua perangkat di rumah satu-persatu, smart home dan teknologi IoT bisa meringankan beban rutinitas harian dan membuat hidup semakin nyaman.
Bagaimana cara kerja IoT?
Image adapted from Freepik
Sejarah IoT sebenarnya berawal di tahun 1999 saat pakar teknologi Kevin Ashton pertama kali memaparkan istilah dan konsep IoT. Tapi, aplikasi IoT baru menyebar luas di tahun 2010-an saat perkembangan teknologi mulai bisa mengimbangi konsep revolusioner tersebut.
Dengan menyematkan microcontroller canggih nan mungil, semuanya sekarang bisa mengendalikan dan mengutak-atik jutaan warna pada smart light bulb langsung dari smartphone. Seperti prosesor pada PC, microcontroller ini menjadi ‘otak’ dari konsep IoT.
Untuk memahami mekanisme cara kerja IoT, langkah pertama adalah menilik elemen apa saja yang membentuk sebuah ekosistem Internet of Things. Dalam prakteknya, komponen IoT sendiri terbagi menjadi 4 elemen utama:
- Sensor/aktuator: Tergantung dari fungsinya, perangkat IoT berinteraksi dengan lingkungan menggunakan sensor atau aktuator. Sensor berfungsi untuk mengumpulkan data, sementara aktuator melakukan suatu tindakan berdasarkan data tersebut, seperti lampu pintar yang otomatis padam saat sensor mendeteksi ruangan kosong.
- Konektivitas: Kunci cara kerja IoT ada di interaksi antar perangkat, dan tentunya harus ada media komunikasi yang menjembatani interaksi. Umumnya, perangkat smart home dan IoT menggunakan komunikasi wireless seperti Wi-Fi, Bluetooth, atau protokol khusus smart home seperti Thread.
- Pengolahan Data: Di bidang pertanian, sensor IoT memiliki peran penting dalam mengumpulkan data kondisi lahan. Tapi, perangkat Internet of Things belum cukup canggih untuk mengolah data tersebut, sehingga membutuhkan bantuan smartphone atau PC untuk fungsi kompleks seperti ini.
- User interface: Komponen IoT tidak hanya mencakup perangkat fisik, tapi juga dari sisi perangkat lunak. Untuk mengutak-atik jutaan corak warna yang tersedia pada Smart Light Bulb misalkan, aplikasi BIOTA di smartphone berfungsi menjembatani interaksi antar perangkat dengan pengguna.
Contoh sinergi antara keempat komponen IoT di atas dapat dilihat langsung di aplikasi pada smart home berikut:
- Smart Door Sensor mendeteksi pintu rumah terbuka di jam 8 malam, yang menandakan akhir perjuangan 9 to 5 pengguna.
- Melalui Wi-Fi, Smart Door Sensor mengirimkan data pada aplikasi BIOTA yang otomatis akan menjalankan rutinitas ‘pulang kantor’ seperti yang mimin sudah susun sebelumnya.
- Aplikasi BIOTA akan menginstruksikan smart device lain seperti smart speaker untuk memutar chill playlist dan Smart LED Strip untuk memancarkan cahaya warna biru demi membantu mimin BIOTA melepas penat yang sudah terkumpul.
Smart home sendiri hanya merepresentasikan bagian kecil dari contoh IoT dan aplikasinya. Bukan hanya di tangan konsumen umum saja, potensi IoT juga sudah mulai terlihat di berbagai industri seperti peternakan dan pertanian.
Contoh IoT dan aplikasinya di dunia nyata
Dari pelari amatir yang menggunakan fitness tracker untuk mengoptimalkan rutinitas lari sampai smart farming untuk mengoptimalkan penggunaan pupuk dan air, berikut adalah beberapa contoh IoT yang sudah mulai dipraktekkan secara luas.
Contoh penerapan IoT dalam pertanian, peternakan, dan perikanan
Image courtesy of jcomp on Freepik
Dengan terus meningkatnya populasi dunia, isu ketahanan pangan di tengah perubahan iklim bukan cuma sekedar bahan kampanye. Membakar hutan untuk membuka lahan pertanian tidak bisa jadi pilihan, solusinya harus dengan meningkatkan hasil panen dari lahan yang ada.
Menggunakan sensor IoT untuk memonitor kondisi tanaman, lahan, dan cuaca, petani dapat merancang sistem irigasi dan pemupukan yang optimal. Air dan pupuk dapat diprioritaskan pada lahan yang memang kering dan hanya pada periode kemarau saja.
Di perikanan dan peternakan, penggunaan sensor IoT bisa memonitor kondisi hewan ternak. Selain mengantisipasi wabah, data dari sensor dapat digunakan untuk mengoptimalkan pola makan serta kondisi lingkungan demi meningkatkan standar hidup hewan ternak.
Contoh penerapan IoT dalam menyusun pola olahraga dan hidup sehat
Image courtesy of drobotdean on Freepik
Untuk khalayak luas, teknologi wearable menjadi salah satu contoh IoT yang bisa melekat seharian. Baik fitness tracker dan smartwatch sekarang bisa mengoptimalkan pola hidup sehat, seakan-akan punya personal trainer gratisan.
Sensor-sensor di wearable bisa mengukur berbagai parameter seperti detak jantung atau kadar oksigen maksimum yang bisa dihirup (VO2 max). Melalui sinkronisasi dengan aplikasi smartphone, data tersebut bisa menjadi landasan untuk mengoptimalkan rutinitas olahraga.
Contoh penerapan IoT dalam teknologi smart home
Image courtesy of Freepik
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, teknologi smart home adalah contoh IoT yang paling merakyat. Manfaat IoT di bidang perikanan mungkin terasa jauh, tapi melihat efek flowing di Smart LED Strip saat gaming di PC bisa membawa kebahagiaan tersendiri.
Baik untuk kebutuhan estetika, atau dari segi keamanan melalui pemakaian smart CCTV, kelebihan smart home sudah merambah ke semua aspek kualitas hidup.
Contoh penerapan IoT di bidang transportasi
Image courtesy of Pixabay on Pexels
Mau pejuang transportasi umum atau menggunakan mobil pribadi, keberkahan IoT tidak pernah jauh dari hati. Fitur live tracking armada TransJakarta di Google Maps misalkan, ini adalah salah satu contoh aplikasi IoT.
Menggunakan GPS, detail rute TransJakarta, serta situasi jalan, pejuang transportasi umum bisa melacak ada di mana bis saat ini, dan kapan bis tiba di halte tertentu. Sedangkan untuk yang berkendara, contoh aplikasi IoT muncul dalam bentuk Android Auto dan Apple Carplay.
Mirip wearable tapi untuk mobil, layar head unit yang mendukung Apple Carplay dapat bersinkronisasi dengan smartphone untuk memudahkan navigasi. Dengan voice assistant, pengguna bisa fokus di jalan sambil bercakap dengan Apple Siri untuk mengatur playlist saat berkendara.
Apa saja manfaat IoT dalam kehidupan di rumah?
Image adapted from Rawpixel on Freepik
Seperti komunikasi di kantor yang jadi lebih mudah berkat Slack dan rencana reuni angkatan yang bisa lewat grup WhatsApp, interkoneksi membuat semuanya jadi lebih praktis. Sama halnya dengan interkoneksi perangkat dalam ekosistem IoT.
Dari kenyamanan dan keamanan rumah sampai ke personalisasi ruang hidup, berikut adalah manfaat IoT dalam rutinitas kehidupan sehari-hari:
1. Menghilangkan kejemuan rutinitas harian
Pulang kantor sambil bawa belanjaan itu selalu ribet, karena 10 menit bisa terbuang hanya untuk berakrobat menggali kunci dari tas. Coba kalau smart CCTV bisa mendeteksi mimin pulang dan menginstruksikan smart lock untuk membuka pintu, semua bisa langsung ‘satset’.
Nah, optimasi rutinitas harian melalui smart home seperti ini yang menjadi salah satu manfaat IoT. Ini baru satu contoh smart home, semakin besar ekosistem perangkat IoT di rumah, semakin banyak juga waktu tambahan untuk menghabiskan daftar tontonan di Netflix.
2. Menjaga keamanan rumah kosong
Bukan hanya untuk kenyamanan, fungsi CCTV hakekatnya adalah sebagai garis depan keamanan rumah. Berkat teknologi pintar seperti motion detection dan integrasi smart home, smart camera bisa proaktif menjaga rumah tanpa harus dipantau 24 jam sehari.
Saat lagi di kantor ada yang celingak-celinguk depan rumah? Smart CCTV bisa mengirimkan peringatan lewat notifikasi smartphone. Paket sampai saat rumah sedang kosong? Tinggal sapa mas kurir lewat doorbell camera dan instruksikan untuk meninggalkan paket di depan.
Ini semua bisa terjadi karena smart camera BIOTA sudah terintegrasi dengan aplikasi BIOTA di smartphone. Jadi mau sedang berjemur di Gili Trawangan, mimin bisa selalu update dengan kondisi rumah kapan saja, dari mana saja.
3. Buat rumah menjadi lebih homey
Dulu mimin sering frustasi sendiri karena lampu di kamar yang kelewat terang. Dengan lampu pintar yang intensitas cahaya maupun warnanya bisa diatur, situasi di kamar sekarang selalu kondusif untuk WFH maupun untuk gaming.
Nah, dengan luasnya opsi kustomisasi yang ada di perangkat IoT, mimin bisa puas mengutak-atik rumah sesuai keinginan. Ingin asupan kafein siap menyambut tiap pagi? Tinggal colok mesin kopi ke smart plug dan buat jadwal di aplikasi BIOTA, semuanya bisa difasilitasi, kok!
Apa itu IoT? Cara kerja, contoh, dan manfaatnya
Selain menyatukan dua sejoli yang terpisah belahan dunia, internet juga bisa memfasilitasi komunikasi antar perangkat melalui konsep IoT. Cukup dengan tambahan konektivitas saja, jam tangan dan lampu bohlam bisa berubah menjadi luar biasa.
Tidak perlu FOMO, mencicipi potensi IoT juga bisa dimulai bersama BIOTA Smart Home. Dengan beragam produk smart home serta aplikasi ramah pengguna, upgrade rumah menjadi pintar tidak harus mahal dan ribet selama bersama BIOTA!
Cover image adapted from Jakub Zerdzicki on Pexels